Kamis, 02 Februari 2017
Di hari itu, aku merapikan barang dan menemukan secarik pesan dari kekasih hati sebagai hadiah ulang tahun ke-21. Sebuah pesan yang sudah berumur hampir lima tahun. Aku membaca pesan itu kembali, lalu aku merenung sejenak. Tanpa disadari ternyata doa dan harapan singkat yang dituliskannya dulu perlahan-lahan mulai menjadi kenyataan.
“Mungkin inilah jawaban Tuhan atas doaku setiap malam agar aku bisa menemukan seseorang yang bisa membuatku bahagia.”
Sejak awal bertemu, aku tahu aku bukanlah perempuan yang bisa diandalkan. Aku punya banyak kekurangan, antara lain egois, sensitif, tidak percaya diri, dan mudah sekali untuk galau. Tetapi mungkin inilah jawaban Tuhan atas doaku setiap malam agar aku bisa menemukan seseorang yang bisa membuatku bahagia. Dipertemukan oleh takdir, aku dan dia menjadi sepasang kekasih.
“Melalui pesan itu, aku belajar darinya.”
Beberapa hari setelah jadian, kami menjalani LDR yang cukup lama. Waktu demi waktu berlalu, tetapi dia begitu sabar menghadapi semua kekuranganku hingga kami bertemu kembali. Bukan sesuatu hal yang mudah melewati masa-masa itu.
Tetapi kini melalui pesan itu, aku belajar darinya. Ketulusan dan kepolosannya dalam menulis pesan itu membuatku tahu bahwa begitu besar perhatiannya padaku untuk menjadi orang yang semakin layak untuk dicinta. Dia membuatku sadar begitu bernilainya ‘kritikan manis’ yang selalu dia selipkan dalam doanya setiap ulang tahunku dan anniversary kami.
Orang yang mencintai kamu tidak akan sembarang mengkritik kekurangan kamu
Kekuranganku memang banyak, tetapi dia memilih untuk mengkritik hal yang paling sering menyakiti diriku sendiri, yaitu galau. Ketika galau menyapa, aku tidak ingin melakukan sesuatu di hari itu, ingin mendekam di kost-an saja. Hal ini tentunya cukup mengganggu prestasi akademik di masa kuliah.
Dia memintaku untuk tidak galau, tetapi ketika itu aku tidak mengerti bagaimana cara untuk tidak galau, alhasil aku malah tetap mengulanginya lagi dan lagi. Bahkan aku pernah kesal karena dia terlalu sering mengingatkan. Tetapi melalui cara lain dan dengan penuh kesabaran, dia berpesan, “Jangan galau.” di setiap bulan anniversary kami dan di hari ulang tahunku.
Sebab, orang yang mencintai kamu tidak suka beradu pendapat dengan kamu
Ketika kritikan frontal tidak berhasil dan dia membaca adanya gerakan defensive, dia akan mundur sejenak hingga situasi lebih kondusif karena dia tahu bahwa perdebatan hanya akan menyakiti hati kami berdua.
Orang yang mencintai kamu akan berusaha mengkritik kamu dengan cara yang paling bisa kamu terima
Dia yakin dengan alasan mengapa dia mengkritikmu, sehingga dia akan mencoba berbagai cara yang paling bisa aku terima demi kebaikanku dan tentu saja hubungan kami ke depannya.
Orang yang mencintai kamu akan memberikan sesuatu dari hatinya walaupun melalui hal yang sederhana sekalipun untuk menyentuh hatimu.
Orang yang mencintai kamu berharap dengan kritikan tersebut kamu bisa bertumbuh menjadi orang yang lebih mandiri dan dewasa
Tidak bosan-bosannya dia menyampaikan pesan yang sebenarnya adalah bentuk penyampaian kritikannya. Dalam doanya dia terus berujar dengan harapan aku lebih mandiri dan dewasa. Walau ketika itu aku tidak bisa melihat maksud itu secara jelas.
Orang yang mencintai kamu akan bersabar menunggu hari itu tiba
Kini aku menyadari setelah bertahun-tahun, banyak perubahan yang kami alami. Kami bertumbuh bersama dan saling melengkapi kekurangan. Dia tahu ke depannya perempuan harus lebih mandiri dan dia tidak pernah mempermasalahkan kalau aku lebih aktif di komunitas dan pekerjaan. Dia suka melihat aku yang lebih percaya diri dan berdaya tanpa mengubah aku yang sebenarnya. Dia hanya membantu menemukan potensi dalam diriku yang selama ini aku tutupi sendiri.
Perjalanan kami memang masih panjang dan terlalu dini untuk mengambil kesimpulan, tetapi aku yakin, di manapun dan kapanpun, orang yang benar mencintai kamu akan melakukan yang terbaik untuk kelangsungan hubungan kamu walau harus mengkritik kamu sekalipun. Selama kritikan itu membangun, janganlah diambil hati, tetapi refleksikan diri dengan pikiran yang terbuka.
Tulisan ini aku persembahkan kepadanya sebagai hadiah ulang tahunnya di 2 Februari 2017.
Pesan: Untuk si kekasih hati, kalau sudah baca jangan geer ya. Tetapi jujur, kamu itu sosok yang selalu menginspirasi dan menguatkanku di segala kondisi. Terima kasih ❤